BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI LAMDA
|
Lambda
didefinisikan sebagai tindakan asimetris asosiasi yang cocok untuk digunakan
dengan variabel nominal. Hal ini bisa berkisar 0,0-1,0. Lambda memberikan kita
indikasi kekuatan hubungan antara variabel independen dan dependen. Sebagai
ukuran asimetris asosiasi, nilai lambda dapat bervariasi tergantung pada
variabel yang dianggap variabel dependen dan variabel yang dianggap sebagai
variabel independen.Untuk menghitung lambda, Anda memerlukan dua angka: E1 dan
E2. E1 adalah kesalahan dari prediksi yang dibuat ketika variabel independen
diabaikan. Untuk menemukan E1, Anda harus terlebih dahulu menemukan modus dari
variabel dependen dan mengurangi frekuensi dari N.
E2 adalah kesalahan yang dibuat
ketika prediksi didasarkan pada variabel independen. Untuk menemukan E2, Anda
harus terlebih dahulu mencari frekuensi modal untuk setiap kategori variabel
independen, kurangi dari kategori total menemukan sejumlah kesalahan, kemudian
menjumlahkan semua kesalahan.
Rumus untuk menghitung lambda
adalah:
|
Lambda dapat berkisar nilai 0,0-1,0.
Nol menunjukkan bahwa tidak ada yang bisa diperoleh dengan menggunakan variabel
independen untuk memprediksi variabel dependen. Dengan kata lain, variabel
independen tidak dengan cara apapun memprediksi variabel dependen. Sebuah
lambda dari 1,0 menunjukkan bahwa variabel independen adalah prediktor sempurna
dari variabel dependen. Artinya, dengan menggunakan variabel bebas sebagai
prediktor, kita dapat memprediksi variabel dependen tanpa kesalahan.
B.
MENGHITUNG LAMDA (λ)

dimana
fi adalah modus frekuensi dalam setiap kategori variabel bebas, Fd adalah modus
frekuensi diantara total variabel tak bebas, dan n adalah banyaknya satuan
pengamatan.
Nilai
lambda berkisar antara 0 dan 1 yaitu dari tidak ada hubungan sama sekali sampai
hubungan kuat.
Misalkan
kita akan mengukur hubungan antara jenis perusahaan dan sikap terhadap investor
dari luar pada soal diatas. Langkah
pertama adalah menyajikan kembali hasil survei dalam bentuk tabel silang
berikut:
Misalkan
berdasarkan teori sebelumnya, Anda menduga bahwa sikap terhadap kehadiran
investor dipengaruhi oleh jenis perusahaan.
Jadi jenis perusahaan disini merupakan variabel bebas sedangkan sikap
terhadap investor merupakan variabel tak bebas.
Langkah
selanjutnya adalah menentukan nilai fi untuk setiap kolom, yaitu f1 = 8 (karena
untuk jenis perusahaan dagang frekuensi yang sering muncul atau modusnya adalah
tidak setuju sebesar 8), f2 = 12, dan f3 = 13.
Sedangkan untuk Fd adalah sebesar 26, yaitu dilihat frekuensi terbesar
pada kolom jumlah variabel tak bebas.
Jadi nilai lambdanya bisa dihitung sebagai berikut: